Real Madrid mengakhiri musim 2024/2025 dengan kondisi yang jauh dari ideal. Los Blancos gagal mempertahankan gelar juara La Liga dan Liga Champions. Real Madrid juga gagal juara di Copa del Rey.
Real Madrid tidak menutup musim tanpa trofi. Pada Agustus 2024 lalu, Real Madrid menang dengan skor 2-0 atas Atalanta pada ajang Piala Super Eropa. Namun, ini bukan gelar yang benar-benar bisa diandalkan.
Performa Real Madrid tidak konsisten di La Liga. Di Liga Champions, Real Madrid yang biasanya tampil dengan mentalitas luar biasa, tak berdaya di tangan Arsenal. Real Madrid dihancurkan The Gunners.
Musim 2024/2025 harus jadi pelajaran bagi Real Madrid. Florentino Perez tak bisa lagi pelit dalam hal transfer pemain. Lantas, apa perubahan yang harus dilakukan Real Madrid untuk dominan lagi musim 2025/2026?
Cepat Adaptasi dengan Xabi Alonso
Perubahan paling dasar akan terjadi di Real Madrid yakni tim pelatih. Carlo Ancelotti, besarta anak dan asistennya, tidak akan bertugas lagi. Xabi Alonso akan jadi juru taktik baru bagi Real Madrid musim depan.
Xabi Alonso kenal betul atmosfer sepak bola Spanyol. Dia juga tahu seperti apa internal Real Madrid karena pernah di sana sebagai pemain. Namun, dia datang dengan ide-ide baru dan segar.
Alonso memakai formasi dasar tiga bek di Bayer Leverkusen. Sama sekali berbeda dengan Ancelotti. Jadi, perlu adaptasi antara Alonso dan para pemain Real Madrid. Harus ada kesesuaian taktik agar performa di lapangan konsisten.
Datangkan Bek Tengah Baru
Real Madrid sudah kebobolan 38 kali hingga pekan ke-36 La Liga. Bukan catatan yang buruk, akan tetapi tidak bisa dibilang bagus. Jumlah kebobolan Madrid tertinggal dari Athletic Bilbao (26) dan Atletico Madrid (29).
Masalah di lini belakang Real Madrid adalah kuantitas bek tengah. Pada hampir sepanjang musim, Madrid hanya punya dua bek tengah murni yakni Antonio Rudiger dan Raul Asensio. Sisanya, cedera atau tak dianggap seperti Jesus Vallejo.
Madrid perlu bek tengah baru. Mereka tak bisa mengandalkan Tchouameni sebagai bek tengah jadi-jadian. Dean Huijsen bisa jadi solusi. Selain para pemain muda dari akademi seperti Jacobo Ramon.
Trent Alexander-Arnold di Kanan, Siapa di Kiri?
Masalah di lini belakang Real Madrid bukan hanya bek tengah. Madrid juga membutuhkan perubahan di sektor bek sayap atau wingback. Madrid butuh perubahan dai sektor kanan maupun kiri!
Di kanan, Lucas Vazquez akan meninggalkan klub. Jadi, Real Madrid hanya punya Dani Carvajal di pos tersebut. Nah, jika mampu mendaratkan Trent Alexander Arnold, maka masalah di kanan bisa teratasi.
Di sektor kiri, Madrid punya Ferland Mendy dan Fran Garcia. Mereka bukan pemain yang buruk. Namun, apakah mereka pemain kelas dunia? Jika tolok ukurnya adalah Marcelo, mereka belum pada level itu. Madrid butuh bek kiri baru.
Harmonisasai di Lini Depan
Laporan ESPN menjadi tanda bahwa Real Madrid punya masalah pelik di lini depan. ESPN menyebut Rodrygo ingin kepastian posisi bermain. Dia meminta pos penyerang kiri, bukan kanan atau tengah.
Masalahnya, di sisi kiri, ada Vinicius dan Mbappe yang performanya sangat bagus. Kolaborasi kedua pemain juga terbukti cukup tajam. Sejak bermain di AS Monaco, Mbappe cenderung bergerak dari sisi kiri.
Madrid juga masih punya Endrick dan Arda Guller yang bisa mengisi lini depan. Para pemain muda ini perlu menit bermain agar berkembang. Jadi, tugas Xabi Alonso musim depan adalah menciptakan harmonisasi di lini depan.
Perlu Luka Modric Baru?
Real Madrid punya amunisi yang mumpuni di lini tengah. Camavinga dan Tchouameni bisa jadi andalan. Lalu, Real Madrid masih punya Bellingham dan Fede Valverde yang tampil konsisten.
Namun, untuk mengarungi kompetisi yang sangat padat, Real Madrid mungkin butuh kedalaman skuad yang lebih baik di lini tengah. Madrid masih punya Luka Modric, akan tetapi dia akan berusia 40 tahun.
Modric masih bisa diandalkan musim depan, akan tetapi Madrid harus mulai memikirkan siapa suksesornya mulai musim depan. Dani Ceballos sulit berkembang ke level lebih baik. Sementara, Brahim Diaz kurang ideal untuk peran itu.